W2 Ekonomi Spasial - Teori Lokasi Industri Klasik

Model Weber
Pemilihan lokasi produsen berdasarkan biaya transportasi bahan baku atau barang jadi. Jika barang jadi lebih murah biaya transportasinya, maka produsen akan memilih lokasi di dekat bahan baku. Sebaliknya, jika bahan baku lebih murah biaya transportasinya, maka produsen akan memilih lokasi di dekat konsumennya. Jika ada 2 jenis bahan baku, maka produsen akan memilih lokasi yang dekat dengan jenis bahan baku yang lebih mahal biaya transportasinya. Lokasi yang optimum didapatkan dengan menjumlahkan semua cost yang dibutuhkan(berat bahan baku, ongkos transportasi, dan jarak).
Ketika muncul sumber bahan baku baru, atau pasar baru, lokasi optimum akan bergeser sesuai total cost yang lebih kecil.
Model Weber tidak dapat menjelaskan hubungan antara substitusi input dan pilihan lokasi.
Model Moses
Model Moses adalah Model Weber dengan mempertimbangkan substitusi bahan baku. Titik optimum lokasi dapat bergeser sesuai envelope budget dari dua bahan baku, lokasi akan cenderung bergeser mendekati envelope budget yang paling kecil.
Model Logistik

Model Weber dan Moses tidak memperhitungkan harga produk atau keuntungan, juga bahwa biaya transportasi dalam dunia nyata hanya sedikit dibandingkan biaya produksi keseluruhan. Model logistik mendefinisikan biaya transportasi sebagai total biaya logistik. Aktivitas yang memiliki nilai tambah tinggi lebih berorientasi pada pasar daripada aktivitas dengan nilai tambah rendah, dan tidak terlalu sensitif pada perbedaan labour prices antar wilayah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

W1 - Ekonomi Spasial: Teori Lokasi dalam Ekonomi Wilayah dan Kota

Review W1 - Ekonomi Spasial