W3 Ekonomi Spasial - Aglomerasi dan Klaster Industri
Industri cenderung berkelompok(cluster) di dalam ruang. Cluster yang terbentuk ada dalam berbagai macam pola, mulai dari yang terpusat dalam wilayah kecil hingga tersebar dalam wilayah yang luas, tergantung pada aktivitas yang dilakukan. Pada minggu ini dibahas mengapa industri membentuk klaster?
Hipotetik Klaster
Jika diandaikan setiap perusahaan memiliki constant return to scale saat membentuk klaster, klaster yang terbentuk akan hilang karena harga lahan, dan upah pekerja akan naik, menyebabkan turunnya keuntungan dan kalah bersaing dengan industri sama yang berdiri di lokasi lain.
Namun, perusahaan di lokasi yang sama kan memperoleh eksternalitas ekonomi. Eksternalitas itu akan menaikkan efisiensi perusahaan, atau terjadi increasing return to scale. Efisiensi yang tinggi mengundang perusahaan lain untuk ikut bergabung dalam klaster dan mendorong berlanjutnya pertumbuhan.
Ekonomi Aglomerasi
Marshall mengatakan bahwa aglomerasi terjadi karena knowledge spillover(klaster memungkinkan pelaku industri lebih sering bertemu, membicarakan hal tacit dengan pelaku lainnya, menyebabkan setiap pelaku memiliki gambaran yang utuh akan pasar), local non-traded inputs(munculnya layanan spesialis untuk mendukung industri yang ada, sehingga biaya per perusahaan akan menurun), dan local skilled labour pool(tidak perlu atau sedikit memberikan pelatihan lebih untuk pekerja dalam industri).
Tipe Aglomerasi
Hipotetik Klaster
Jika diandaikan setiap perusahaan memiliki constant return to scale saat membentuk klaster, klaster yang terbentuk akan hilang karena harga lahan, dan upah pekerja akan naik, menyebabkan turunnya keuntungan dan kalah bersaing dengan industri sama yang berdiri di lokasi lain.
Namun, perusahaan di lokasi yang sama kan memperoleh eksternalitas ekonomi. Eksternalitas itu akan menaikkan efisiensi perusahaan, atau terjadi increasing return to scale. Efisiensi yang tinggi mengundang perusahaan lain untuk ikut bergabung dalam klaster dan mendorong berlanjutnya pertumbuhan.
Ekonomi Aglomerasi
Marshall mengatakan bahwa aglomerasi terjadi karena knowledge spillover(klaster memungkinkan pelaku industri lebih sering bertemu, membicarakan hal tacit dengan pelaku lainnya, menyebabkan setiap pelaku memiliki gambaran yang utuh akan pasar), local non-traded inputs(munculnya layanan spesialis untuk mendukung industri yang ada, sehingga biaya per perusahaan akan menurun), dan local skilled labour pool(tidak perlu atau sedikit memberikan pelatihan lebih untuk pekerja dalam industri).
Tipe Aglomerasi
- Internal Returns to Scale - investasi yang terpusat di satu tempat akan menyebabkan terjadinya keekonomian, misalnya Boeing di Seattle yang membutuhkan banyak pekerja dan modal di satu tempat.
- Economies of Localization - perusahaan suplai akan mendapatkan benefit dari pertukaran informasi dengan perusahaan konsumennya; dan juga sebaliknya. Selain itu sesuai Marshall, akan tersedia juga non-traded local inputs dan tenaga kerja ahli. Contohnya adalah aglomerasi industri otomotif, industri komponen otomotif akan berlokasi di sekitarnya.
- Economies of Urbanization - terjadinya urbanisasi akan mendukung munculnya economies of scale untuk industri-industri lain, seperti ritel, pendidikan, kesehatan, dan hiburan.
Model lainnya adalah
- Growth Pole - oleh Perroux, munculnya investasi besar atau inovasi besar oleh satu perusahaan akan mengundang industri lain memanfaatkan kedekatannya dengan lokasi investasi untuk mendapatkan keuntungan
- Incubator - oleh Chinitz, lokasi dengan industri yang berbeda-beda(sektor, ukuran, dan tipe) dan tidak didominasi oleh beberapa perusahaan saja akan menjadi inkubator munculnya industri lain yang berbeda dalam skala yang lebih kecil, karena tersedia lebih banyak konsumen untuk setiap industri.
- Product Cycle - oleh Vernon, industri akan memilih lokasinya berdasarkan produk yang ingin dihasilkan, R&D akan diletakkan di dekat kota(memanfaatkan knowledge spillover, skilled labour pool) karena produknya tidak standar, Manufaktur akan diletakkan di pinggiran(tidak terlalu membutuhkan knowledge spillover, skilled labour) karena produknya standar.
- Porter model - Klaster industri akan memungkinkan terjadinya kompetisi yang transparan, yang mengakibatkan inovasi, untuk meningkatkan monopoli atas perusahaan lain dalam pasar
- New Industrial Areas Model - Klaster yang disusun atas banyak industri kecil daripada industri besar akan lebih inovatif, karena terjadi pertukaran informasi untuk tujuan kooperatif daripada oportunistik.
Tipologi Klaster Industri |
Klaster Masyarakat
Florida mengatakan bahwa klaster orang-orang tertentu, bukan perusahaan penting untuk pertumbuhan regional. Ide, sistem, jasa, atau produk baru dapat dihasilkan oleh kreativitas yang didukung oleh lingkungan dengan budaya yang beragam dan yang toleran dengan budaya
Glaeser mengatakan orang-orang dengan keahlian tinggi dan pendapatan tinggi akan bermigrasi ke kota dengan kualitas hiburan yang lebih baik.
Overlap keduanya adalah produk seni dan kuliner(highly income elastic?) dikonsumsi oleh orang dengan penghasilan tinggi di kota.
Komentar
Posting Komentar